apa tujuan kita beribadah?

Sebenarnya apa sih tujuan kalian beribadah ?
Apakah untuk meraih kehidupan di surga ?
Apa agar kita tidak termasuk dalam golongan golongan yang di masukan keneraka ?
Apahh ingin mencari keridhoan allah ta'ala ?
Ok, itu semua di berbolehkan ko sebagai alasan kita beribadah.
Asal jangan sampe kita beribadah cuman agar kita masyhur di dunia yang a'dam (tidak ada) ini.#langka manfaate blabar pisan :D
Tapi apa alasan yang paling utama ? #hayooo...?
Kalau kita bisa menyadarinya yah sesungguhnya semua mahluk sesungguhnya a'dam atau tidak ada..!
Loh kok tidak ada ? Terus saya dan di sekeliling saya apah ?
ya kan berarti kita sadar bahwa ini semua ada yang membuat, ini semua ada yang membuatnya menjadi senyata ini.!
Dan tak lepas dari itu semua allah ta'ala lah sang maha pecipta semua ini.. :D
Dan karena semua (terkecuali Allah ta'ala) adalah mahluk.! Yah termasuk surga dan neraka..#inget terkecuali allah
Jadi menurut perhitungan diatas menurut saya sih tujuan kita beribadah yang paling tepat dan utama adalah mencari keridhoan allah ta'ala.. #wis kue tok
Dan semua hamba hamba allah ta'ala yang di kasihi allah ta'ala akan di beri kemudahan dimana ajah, entah itu di dunia, di alam kubur, di hari pembalasan, dll dll dll.
Toh kelihatan lucu yah, kalau kita menyembah tuhan yang maha welas, maha agung, maha memberi dan maha mulia tapi kita tidak menginginkan keridhoannya.
Dan semoga kita diberi kepahaman yang di ridhoi allah. Amiin.. :) wasallam..



Imam Al-Bukhari rahimahullah dalam muqoddimah kitab sahihnya berkata, “Al ‘ilmu qoblal qouli wal ‘amali (Ilmu itu sebelum berucap dan beramal)”. Perkataan beliau ini sangatlah bermakna sekali. Karena bagaimana seseorang akan berucap (dengan ucapan yang benar), jika ia tidak mempunyai ilmu? Bagaimana seseorang akan beramal jika tidak dibekali dengan ilmu? Karena apa saja yang dilahirkan dari diri seseorang jikalau tidak dibekali dengan ilmu maka hal tersebut dapat berpotensi untuk salah atau dengan kata lain jika seseorang melahirkan perkataaan atau perbuatan yang tidak didasari dengan ilmu yang benar, maka perkataan dan perbuatan itu dapat menyimpang dari kebenaran. Allah ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Israa’:36)
